[Review] The Cartoon Introduction to Economics: Volume 1 – Microeconomics

7333109

Judul: The Cartoon Introduction to Economics: Volume 1 – Microeconomics
Penulis: Yoram Bauman, Grady Klein (Illustrator)
Penerbit: Hill and Wang
Cetakan: Pertama, Januari 2010
Halaman: 211
ISBN: 9780809094813
Rating: 4/5

Apa yang ada di pikiran Anda kala mendengar Ekonomi?

Bagi saya pribadi, Ekonomi adalah sesuatu yang asing. Terakhir mempelajarinya sebagai mata pelajaran wajib saat kelas X, kemudian vakum, sebelum dilanjutkan separuh semester di universitas. Itu pun bukan Ekonomi murni, jadi saya bisa bilang bahwa pengetahuan saya mengenai Ekonomi sangat terbatas.

Rasa ingin tahu saya mengenai bidang ini pun tidak menggembirakan. Karena itu, seandainya buku ini tidak hadir dalam bentuk komik, mungkin, yah, mungkin saja saya akan menyingkirkannya jauh-jauh. Namun, gambar-gambar yang komikal dan mendominasi halaman-halaman buku membuat saya tertarik untuk menyelami buku ini lebih dalam.

Sebagaimana judulnya, buku ini merupakan pengantar Ekonomi yang disajikan dengan gambar kartun serta berfokus pada Mikroekonomi (cabang ilmu Ekonomi yang berfokus pada individu serta interaksi antarindividu, baik dalam jumlah kecil maupun besar). Karena itu, topik seperti pilihan, perdagangan, game theory, permintaan-penawaran, biaya, hingga perpajakan akan ditemukan dalam buku ini.

Dibagi dalam bab-bab yang sistematis, buku ini sangat membantu para pemula dalam bidang Ekonomi. Baudman dan Klein mengajak para pembaca untuk mulai mengenal prinsip Mikroekonomi terkait individu terlebih dahulu, disusul dengan interaksi individu dengan segelintir orang, lalu dilanjutkan dengan interaksi antarindividu dalam wadah yang lebih besar lagi. Karena itulah buku ini dibagi dalam tiga bagian besar: The Optimizing Individual, Strategic Interactions, dan Market Interactions.

Pada bagian pertama: The Optimizing Individual, pembaca akan diperkenalkan dengan konsep Ekonomi dasar. Sebut saja mengenai optimizing individual yang menjadi subjek menarik dalam ilmu Ekonomi. Ya, menurut buku ini, setiap orang pada hakikatnya menginginkan keuntungan yang sebesar-besarnya bagi diri sendiri, terlepas dari cara mendapatkan atau risiko yang harus ditanggung nantinya. Lalu, pembaca akan diperkenalkan juga dengan teori Adam Smith mengenai invisible hand, yang menyiratkan bahwa keuntungan individu seringkali berujung pada kemaslahatan bersama. Selain itu, juga tercakup pembahasan mengenai pohon keputusan, pengaruh waktu dan suku bunga, risiko dan investasi, serta perdagangan, lengkap dengan teorema Coase yang terkenal: “Jika tak ada yang menghentikan orang-orang dari berdagang, maka tak ada yang akan menghentikan mereka dari berdagang.”

Kemudian, pada bagian kedua: Strategic Interventions, pembaca akan diperkenalkan dengan konsep  strategi untuk mengoptimalkan keuntungan. Mulai dari game theory, efisiensi Pareto, prisoner’s dilemma, hingga lelang. Dalam game theory, misalnya, dijelaskan bahwa langkah yang diambil seseorang bergantung pada langkah yang diambil lawan main. Karena itu, informasi berperan penting di sini. Siapa yang menguasai informasi, maka dialah yang menang. Kemudian dalam konsep Pareto, suatu outcome dikatakan efisien jika membuat seseorang lebih baik dan yang lainnya tidak menjadi lebih buruk. Efisiensi Pareto, dalam buku ini, merupakan cara untuk mengurangi dampak buruk dari suatu intervensi. Selanjutnya, dalam prisoner’s dilemma, kita akan mengetahui bahwa strategi yang menguntungkan secara pribadi tidak menghasilkan keuntungan bersama. Keuntungan bersama justru akan diperoleh dengan negosiasi untuk sama-sama’mengalah’. Kemudian, dalam konsep lelang, pembaca akan diperkenalkan dengan 4 sistem lelang beserta strategi untuk memenangkannya. Bila kita mengikuti lelang terbuka dengan harga yang terus meningkat, misalnya, sebaiknya  menyebutkan harga maksimal yang mampu dibayar. Lain halnya dengan lelang terbuka dengan harga yang terus menurun, sebaiknya membeli pada harga dibawah kemampuan maksimal kita.

Terakhir, pada bagian ketiga: Market Interactions, pembaca akan diperkenalkan dengan konsep pasar, khususnya pasar kompetitif. Dalam pasar kompetitif, strategi yang telah dipaparkan dalam bagian kedua tidak dapat diterapkan karena pengaruh masing-masing individu terhadap pasar sangat kecil. Dalam bagian inilah pembaca diperkenalkan dengan konsep penawaran dan permintaan, pajak, margin, dan elastisitas. Pertanyaan mengenai ‘Siapa yang lebih berkuasa dalam menentukan harga pasar?’, ‘Mengapa harga barang naik saat suplainya langka?’, ‘Siapa yang harus membayar pajak lebih besar: pembeli atau pedagang?’, hingga ‘Mana yang lebih menguntungkan, membeli 10 item atau 9 item?’ akan terjawab dalam bagian terakhir ini. Yang lebih menariknya lagi, bagian terakhir ini juga membahas permasalahan ekonomi terkait lingkungan, misalnya polusi, penangkapan ikan ilegal, serta strategi yang dapat diterapkan untuk meminimalkan dampak buruk tersebut.

Untuk menutup buku ini, penulis memberikan gambaran mengenai perkembangan konsep Mikroekonomi dari dulu hingga kini. Fokus dan pertanyaan besar dalam Mikroekonomi ternyata berubah-ubah, hal itu yang saya sadari setelah membaca bab penutup. Pada abad ke-18, Mikroekonomi berfokus pada pasar kompetitif. Lalu, pada pertengahan abad ke-20, game theory dan intervensi strategis lainnya mulai berkembang. Kemudian, pada akhir abad ke-20, pertanyaan mengenai perilaku individu mulai mecuat, sehingga berkembanglah bidang lainnya, Ekonomi Perilaku. Hingga saat ini pun, pertanyaan besar para ahli Mikroekonomi yaitu “Dalam keadaan seperti apa optimasi pilihan individu dapat berujung pada hasil yang baik bagi seluruh orang?” masih belum sepenuhnya terjawab. Namun demikian, penulis memperlihatkan optimisme dalam buku ini. Meski masih banyak yang harus dikaji, toh, para ahli Mikroekonomi telah menemukan penjelasan untuk berbagai pertanyaan yang telah ada dari dulu hingga sekarang.

Leave a comment